Dua pekan usai Lebaran.
suasana mudik, silaturahmi, indahnya kebersamaan sesama perantau, masih terasa
bahkan terbawa sampai ke Kota.
Inilah cerita unik dari
lebaran beberapa minggu lalu di kampung halaman tempat asal istri. Acaranya
seperti umumnya orang bersilaturrahmi ketika idul fitri tiba. Seakan menjadi
sebuah tradisi, walaupun terkadang mengalami perbedaan dua versi. Hal tersebut
kami lakukan dengan rasa saling menghormati.
Silaturahmi pada hari
pertama Idul Fitri di keluarga besar yang berada disatu kampung, dan dihari
kedua lebaran, adalah giliran untuk bersilaturahmi ke rumah saudara yang berada
di luar kampung. Boleh dibilang di hari kedua itu, sebenanya masih lebaran hari
pertama, kok begitu? Ya, perbedaan sebenarnya membawa nikmat, sehingga dua hari
kita bersilaturahmi, tetap berada dihari pertama lebaran. Karena keluarga besar
istri yang kediamannya berada di luar kampung biasanya punya keyakinan yang
berbeda.
Saling mengunjungi sanak
kerabat adalah pemandangan yang sering kita jumpai pada saat lebaran. Di
sana-sini banyak digelar acara syawalan atau halal bihalal dengan maksud untuk
mempertemukan seluruh anggota keluarga, masyarakat ataupun sebuah organisasi
yang biasanya mengadakan temu kangen. Tentunya syawalan dimaksudkan sebagai
ajang untuk saling memaafkan satu sama lain.
Seorang anak laki2 kecil lagi sedih karna ga' kebagian Ampau. |
Lebaran di kampung
halaman terkadang memang terasa melelahkan. Betapa tidak, dari persiapan cari
tiket dengan antrian dan proses yang panjang, kemacetan dan lain sebagainya.
Namun semuanya terbayar dengan kebersamaan, suka cita melepas kangen, bahkan
mengingat kenangan demi kenangan yang seakan berada didepan mata kembli.